3 Cara Menggali Bakat Anak dari Rasa Suka, Bunda Perlu Tahu
Memiliki anak berbakat adalah dambaan setiap orang tua ya, Bunda. Bakat adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada seseorang lho.
Menurut Praktisi Pendidikan Munif Chatib, bakat itu potensi terpendam dan harus 'dipantik' agar keluar. Bagaimana caranya? Orang tua perlu turun tangan nih untuk mengembangkan potensi bakat buah hatinya.
"Kalau orang tua sudah melihat bakat anaknya dan anaknya sudah sepakat tentang potensinya, untuk benar-benar mengembangkan pantiklah dengan kesempatan-kesempatan minat. Kalau bakat dari internal, minat itu dari eksternal," kata Munif, dalam Webinar 'Menyiapkan Generasi Milenial di Era Digital' via Zoom, beberapa waktu lalu.
"Misalnya, anak suka menggambar, daftarkan kursus yang dekat dengan bakatnya. Ini adalah pantikkan minat dan itu dampaknya dahsyat. Kalau orang tua sudah tahu bakat anaknya, tugasnya adalah memberikan tantangan-tantangan agar bakat ini dinamis dan berkembang."
Bakat terlihat dari rasa suka. Tidak semua rasa suka itu bakat, tapi bakat anak itu berasal dari rasa suka.
Bakat juga ada yang bisa terlihat, tapi ada juga yang terpendam. Kita bisa mengetahui bakat anak secara akademis melalui multiple intelligent research.
Namun, tanpa penilaian itu, orang tua juga bisa menemukan bakat anak-anaknya dengan berburu (hunting) bakat. Caranya dengan bertanya rasa suka pada anak, baik yang sudah pernah dilakukan atau masih dipikirkan saja.
"Kita harus berburu bakat dengan tantangan-tantangan minat, bertanya sama anak rasa sukanya apa? baik rasa suka pernah dilakukan atau masih di awang-awang. Kalau sudah di-listing, harus sabar memberikan tantangan-tantangan minat," ujarnya.
Ciri rasa suka yang merupakan bakat
Bunda bisa mengenali bakat anak dari rasa sukanya lho. Berikut 3 ciri-ciri rasa suka yang dikatakan sebagai bakat:
1. Rasa suka yang bila terus dilakukan akan memunculkan kemampuan tertentu
Rasa suka ini kalau diteruskan maka akan lahir sebuah kemampuan yang khas. Contohnya, anak suka coret-coret, lalu kita sebagai orang tua bisa membimbing dan fokus.
"Kalau diteruskan, ujungnya anak akan punya kemampuan menggambar dan mendesain," kata Munif.
2. Rasa suka yang tidak bisa dihalangi
Rasa suka yang tidak bisa dihalangi dengan berbagai cara adalah ciri-ciri bakat. Ketika orang tua melawan, anak tetap ingin melakukan itu atau tumbuh di dirinya sendiri. Misalnya, anak suka main bola tapi orang tuanya melarang.
3. Rasa suka yang menjadikan anak fast learner
Ciri bakat adalah rasa suka yang menjadikan anak pembelajar cepat (fast learner) ketika dipelajari. Ketika ditemukan rumah akademis dan anak belajar silabus, dia menjadi pembelajar cepat.
"Anak merasa tertantang untuk belajar di setiap minggunya, itu bakat," ujar Munif.
Tapi kalau anak dimasukkan ke rumah akademis atau ikut kursus, tapi anak sudah tidak bersemangat, maka itu bukan bakat. Bisa saja rasa suka itu hanya ikut-ikutan teman.
Sumber: https://www.haibunda.com/parenting/20210623112853-62-221678/3-cara-menggali-bakat-anak-dari-rasa-suka-bunda-perlu-tahu/2